Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Monday, January 7, 2013

DIALOG UU PERKOPERASIAN DIBUKA SEBELUM JUDICIAL REVIEW

Dialog soal UU Nomor 17 Tahun 2012 tentang Perkoperasian siap dibuka oleh Kementerian Koperasi dan UKM untuk semua pihak yang berniat melakukan judicial review atas UU pengganti bagi UU Nomor 25 Tahun 1992 tentang Koperasi tersebut.

"Kepada semua pihak yang berniat melakukan judicial review sebaiknya lakukan dialog dulu," kata Sekretaris Kementerian Koperasi dan UKM, Agus Muharram, kepada ANTARA di Jakarta, Kamis.

Agus Muharram menegaskan, pihaknya siap membuka dialog dengan pihak mana pun yang berniat melakukan judicial review atas UU Perkoperasian yang baru saja disahkan pada akhir 2012 itu.

Agus menilai, pihak-pihak itu perlu memantapkan pengetahuan dan pengertian atas UU tersebut sebelum judicial review agar tidak ada salah persepsi yang muncul.

"Saya pikir itu hanya mispersepsi saja sehingga mereka perlu memantapkan pengertian atas hakekat UU ini. Kami terbuka untuk berdialog," katanya.

Pernyataan itu disampaikan sebagai respon atas rencana sejumlah gerakan koperasi yang ingin melakukan judicial review atas UU Perkoperasian yang baru.

Mereka menilai UU tersebut memberikan pengakuan terselubung atas kepemilikan modal besar di samping juga kontra terhadap sejumlah pasal di dalamnya.

Agus sendiri menilai UU itu sudah merupakan aturan terbaik yang mendukung koperasi agar bisa sejajar dengan pelaku usaha lain di Indonesia.

Apalagi UU itu telah melalui pembahasan dalam dua periode masa kerja DPR atau selama 10 tahun dengan juga melibatkan berbagai pihak termasuk pelaku koperasi hingga akademisi.

"Namun kami juga menyadari judicial review adalah hak bagi setiap warga negara. Kami terbuka dan tidak akan menghalangi," kata Agus Muharram.(ant)

Friday, January 4, 2013

HARGA BERAS DI CIREBON NAIK

Harga berbagai jenis beras di sejumlah pasar tradisional Kota Cirebon, Jawa Barat, terus mengalami kenaikan karena pasokan semakin berkurang saat memasuki musim tanam padi.

"Pasokan beras semakin berkurang saat musim tanam, harga terus mengalami kenaikan akibat permintaan cukup tinggi. Diperkirakan akan bertahan hingga menjelang panen raya," kata seorang pedagang beras di Pasar Jagastru Kota Cirebon, Leman, di Cirebon, Jumat.

Biasanya, katanya, kiriman beras ke pasar-pasar, dalam kondisi normal, tak kurang dari delapan ton setiap hari.

Akan tetapi, saat ini kiriman paling banyak antara lima hingga enam ton, sementara permintaan cukup tinggi.

Harga beras selama sepekan terakhir terus mengalami kenaikan, seperti beras kualitas sedang dijual kurang dari Rp195.000 per karung ukuran 25 kilogram, sedangkan sebelumnya kurang dari Rp185.000.

Dia memperkirakan jika pasokan dari bandar beras semakin terhambat, harga akan kembali naik.

Seorang pedagang lainnya, Muhamad, mengatakan harga beras terus mengalami kenaikan akibat pasokan dari bandar kurang maksimal. Mereka kesulitan mendapatkan gabah kering siap giling.

Kalaupun mereka mendapatkan gabah, katanya, harganya cukup tinggi.

Ia mengatakan harga beras kualitas sedang saat ini Rp195.000-198.000 per karung ukuran 25 kilogram, sedangkan sebelumnya Rp185.000.

Seorang pemasok beras berasal dari Kapetakan, Cirebon Utara, Dian, mengaku harga beras terus naik karena memasuki musim tanam. Dirinya kesulitan mendapatkan gabah dari petani.

Ia menyebut wajar kenaikan harga beras saat musim tanam.

Setelah panen raya, katanya, pasokan gabah dari petani melimpah sehingga harga normal, dan bahkan cenderung turun.

Dia mengharapkan panen raya pada 2013 bisa optimal sehingga pasokan gabah lancar dan mampu memenuhi kebutuhan antara lain di Cirebon, Indramayu, Majalengka, dan Jakarta.(ant)

PLN ATAMBUA TAMBAH DUA MESIN PEMBANGKIT

Perusahaan Listrik Negara (PLN) Rayon Atambua menambah dua mesin pembangkit dengan daya satu megawatt untuk meningkatkan layanan listrik kepada masyarakat Kabupaten Belu, Nusa Tenggara Timur.

"Mesin tersebut akan membantu sejumlah wilayah di daerah ini yang kebutuhan akan daya listrik semakin meningkat untuk bisa menikmati terang," kata Manager Pusat Listrik PLN Rayon Atambua Suparno di Atambua, Jumat.

Wilayah kerja PLN (Persero) Rayon Atambua meliputi Kabupaten Belu, Timor Tengah Utara, dan Timor Tengah Selatan.

Dia menjelaskan dua mesin pembangkit merek Komatsu dengan daya satu megawatt atau 1.000 kilowatt itu, selain untuk memenuhi kebutuhan warga di kawasan perbatasan RI-Timor Leste tersebut, juga untuk mengatasi krisis dan gangguan pemadaman yang selama ini sering terjadi.

Krisis dan pemadaman, katanya, akibat penggunaan masyarakat saat beban puncak serta kendala teknis mesin yang digunakan saat ini.

Ia mengatakan satu mesin tambahan itu akan ditempatkan di PLTD Rayon Atambua, sedangkan satu lainnya di PLTD Umanen, di kawasan selatan Belu.

Saat ini, PLN Rayon Atambua menggunakan mesin pembangkit merek Daihatsu dengan daya di bawah satu megawatt dan telah berusia operasional 20 tahun. Pembangkit itu untuk melayani pelanggan di daerah tersebut.

Ia mengatakan mesin tersebut hingga saat ini masih sanggup untuk beroperasi, memenuhi kebutuhan listrik pelanggan setempat. Pemanfaatkan listrik oleh pelanggan setempat dalam kondisi beban puncak malam mencapai 5.450 kilowatt, sedangkan kapasitas daya mesin tersebut 5.650 kilowatt.

Ia menyebut masih relatif sedikit cadangan daya listrik saat puncak beban malam hari.

Namun, katanya, wajar jika ketersediaan mesin pembangkit sudah harus mencapai satu megawatt, untuk mengatasi kemungkinan penambahan pemanfaatan daya pada malam hari oleh konsumen di daerah itu.

"Mudah-mudahan penambahan tenaga mesin baru dengan daya mencapai satu mega tersebut, bisa memberikan kenyamanan dan layanan baik bagi masyarakat selaku konsumen di batas negara ini, termasuk layanan pemasangan pelanggan baru," kata Suparno.

Terkait ketersedian solar untuk pemenuhan kebutuhan pembangkit, di saat krisis bahan bakar minyak di Kabupaten Belu, Suparno mengaku masih aman, dengan stok 350 ribu liter untuk dua minggu.

Kebutuhan solar untuk operasional mesin pembangkit setiap bulan mencapai 700 ribu liter.

"Untuk kebutuhan bahan bakar minyak, aman dengan stok yang tersedia. Tidak ada masalah," katanya.

Pada kesempatan terpisah, Kepala PLN Rayon Atambua Fachrudin Muhamad mengatakan, pihaknya terus berupaya memberikan fasilitas listrik kepada warga khususnya di Kabupaten Belu yang wilayahnya berbatasan langsung dengan TImor Leste.

Hingga saat ini, sekitar 25 persen dari total warga Kabupaten Belu telah menikmati layanan listrik berjaringan untuk kebutuhan rumah tangga.

"Semua upaya akan terus kita lakukan untuk memenuhi kebutuhan listrik masyarakat di daerah batas negara yang adalah serambi negara ini," kata Fachrudin.(ant)

Thursday, January 3, 2013

NILAI EKSPOR BENGKULU TURUN 34,92 PERSEN

Badan Pusat Statistik Provinsi Bengkulu mencatat, nilai ekspor pada November 2012 sebesar 16,901 juta dolar AS atau turun sebesar 34,92 persen bila dibandingkan dengan ekspor pada Oktober 2012 yang tercatat sebesar 25,971 juta dolar As.

"Nilai ekspor Bengkulu pada November 2012 mengalami penurunan cukup signifikan yakni 34,29 persen, terutama akibat melemahnya harga komoditas tambang dan perkebunan," kata Kepala Badan Pusat Statistik Provinsi Bengkulu Djoko Santoso di Bengkulu, Kamis.

Ia mengatakan, berdasarkan komoditas, nilai ekspor batu bara dari provinsi ini tercatat sebesar 13,155 juta dolar AS atau turun sebesar 41,95 persen bila dibandingkan dengan ekspor pada Oktober 2012 yang tercatat sebesar 22,663 juta dolar AS.

Sedangkan nilai ekspor karet turun sebesar 5,39 persen atau senilai 2,635 juta dolar AS, sedangkan pada Oktober 2012 tercatat sebesar 2,785 juta dolar AS.

Sementara nilai ekspor cangkang sawit tercatat sebesar 1,111 juta dolar AS atau naik sebesar 112,43 persen bila dibandingkan dengan ekspor pada Oktober 2012 yang tercatat sebesar 523 ribu dolar AS.

"Nilai ekspor cangkang sawit mengalami peningkatan yang sangat drastis dibanding dua komoditas ekspor unggulan yakni batu bara dan karet," tambahnya.

Djoko menambahkan bahwa nil0ai ekspor Provinsi Bengkulu pada Januari hingga November 2012 tercatat sebesar 245,702 juta dolar AS atau naik sebesar 9,79 persen bila dibandingkan dengan ekspor pada Januari hingga November 2011 yang tercatat sebesar 223,783 juta dolar AS.

Berdasarkan komoditas, nilai ekspor batu bara pada Januari hingga November 2012 tercatat sebesar 210,6813 juta dolar AS atau naik sebesar 36,22 persen bila dibandingkan pada Januari hingga November 2011 yang tercatat sebesar 154,660 juta dolar AS.

Sementara nilai ekspor karet pada Januari hingga November 2012 tercatat sebesar 28,066 juta dolar As atau turun sebesar 53,74 persen bila dibandingkan dengan ekspor pada Januari hingga November 2011 yang tercatat sebesar 60,669 juta dolar AS.

Sedangkan nilai ekspor cangkang sawit pada Januari hingga November 2012 tercatat sebesar 6,010 juta dolar AS atau naik sebesar 12,02 persen bila dibandingkan pada Januari hingga November 2011 yang tercatat sebesar 5,365 juta dolar AS.

"Nilai ekspor biji besi pada Januari hingga November 2012 tercatat sebesar 945 ribu dolar AS atau turun sebesar 69,40 persen bila dibandingkan dengan ekspor pada Januari hingga November 2011 yang tercatat sebesar 3,088 juta dolar As," katanya.

Pada November 2012, nilai ekspor berbagai komoditas ke India mencapai angka terbesar yakni 4,651 juta dolar AS atau 27,52 persen dari keseluruhan ekspor, diikuti Philipina 3,444 juta dolar AS atau 20,38 persen, Amerika Serikat 2,635 juta dolar AS atau 15,59 persen, Korea Selatan 1,958 juta dolar AS atau 11,59 persen.

Selanjutnya China 1,373 juta dolar AS atau 8,12 persen, Malaysia 1,130 juta dolar AS atau 6,68 persen, Thailand 1,111 juta dolar AS atau 6,57 persen dan Vietnam 599 ribu dolar AS atau 3,55 persen.(ant)