Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Friday, January 4, 2013

PLN ATAMBUA TAMBAH DUA MESIN PEMBANGKIT

Perusahaan Listrik Negara (PLN) Rayon Atambua menambah dua mesin pembangkit dengan daya satu megawatt untuk meningkatkan layanan listrik kepada masyarakat Kabupaten Belu, Nusa Tenggara Timur.

"Mesin tersebut akan membantu sejumlah wilayah di daerah ini yang kebutuhan akan daya listrik semakin meningkat untuk bisa menikmati terang," kata Manager Pusat Listrik PLN Rayon Atambua Suparno di Atambua, Jumat.

Wilayah kerja PLN (Persero) Rayon Atambua meliputi Kabupaten Belu, Timor Tengah Utara, dan Timor Tengah Selatan.

Dia menjelaskan dua mesin pembangkit merek Komatsu dengan daya satu megawatt atau 1.000 kilowatt itu, selain untuk memenuhi kebutuhan warga di kawasan perbatasan RI-Timor Leste tersebut, juga untuk mengatasi krisis dan gangguan pemadaman yang selama ini sering terjadi.

Krisis dan pemadaman, katanya, akibat penggunaan masyarakat saat beban puncak serta kendala teknis mesin yang digunakan saat ini.

Ia mengatakan satu mesin tambahan itu akan ditempatkan di PLTD Rayon Atambua, sedangkan satu lainnya di PLTD Umanen, di kawasan selatan Belu.

Saat ini, PLN Rayon Atambua menggunakan mesin pembangkit merek Daihatsu dengan daya di bawah satu megawatt dan telah berusia operasional 20 tahun. Pembangkit itu untuk melayani pelanggan di daerah tersebut.

Ia mengatakan mesin tersebut hingga saat ini masih sanggup untuk beroperasi, memenuhi kebutuhan listrik pelanggan setempat. Pemanfaatkan listrik oleh pelanggan setempat dalam kondisi beban puncak malam mencapai 5.450 kilowatt, sedangkan kapasitas daya mesin tersebut 5.650 kilowatt.

Ia menyebut masih relatif sedikit cadangan daya listrik saat puncak beban malam hari.

Namun, katanya, wajar jika ketersediaan mesin pembangkit sudah harus mencapai satu megawatt, untuk mengatasi kemungkinan penambahan pemanfaatan daya pada malam hari oleh konsumen di daerah itu.

"Mudah-mudahan penambahan tenaga mesin baru dengan daya mencapai satu mega tersebut, bisa memberikan kenyamanan dan layanan baik bagi masyarakat selaku konsumen di batas negara ini, termasuk layanan pemasangan pelanggan baru," kata Suparno.

Terkait ketersedian solar untuk pemenuhan kebutuhan pembangkit, di saat krisis bahan bakar minyak di Kabupaten Belu, Suparno mengaku masih aman, dengan stok 350 ribu liter untuk dua minggu.

Kebutuhan solar untuk operasional mesin pembangkit setiap bulan mencapai 700 ribu liter.

"Untuk kebutuhan bahan bakar minyak, aman dengan stok yang tersedia. Tidak ada masalah," katanya.

Pada kesempatan terpisah, Kepala PLN Rayon Atambua Fachrudin Muhamad mengatakan, pihaknya terus berupaya memberikan fasilitas listrik kepada warga khususnya di Kabupaten Belu yang wilayahnya berbatasan langsung dengan TImor Leste.

Hingga saat ini, sekitar 25 persen dari total warga Kabupaten Belu telah menikmati layanan listrik berjaringan untuk kebutuhan rumah tangga.

"Semua upaya akan terus kita lakukan untuk memenuhi kebutuhan listrik masyarakat di daerah batas negara yang adalah serambi negara ini," kata Fachrudin.(ant)

0 comments:

Post a Comment