Harga berbagai jenis beras di sejumlah pasar tradisional Kota Cirebon,
Jawa Barat, terus mengalami kenaikan karena pasokan semakin berkurang
saat memasuki musim tanam padi.
"Pasokan beras semakin
berkurang saat musim tanam, harga terus mengalami kenaikan akibat
permintaan cukup tinggi. Diperkirakan akan bertahan hingga menjelang
panen raya," kata seorang pedagang beras di Pasar Jagastru Kota Cirebon,
Leman, di Cirebon, Jumat.
Biasanya, katanya, kiriman beras ke pasar-pasar, dalam kondisi normal, tak kurang dari delapan ton setiap hari.
Akan tetapi, saat ini kiriman paling banyak antara lima hingga enam ton, sementara permintaan cukup tinggi.
Harga beras selama sepekan terakhir terus mengalami kenaikan,
seperti beras kualitas sedang dijual kurang dari Rp195.000 per karung
ukuran 25 kilogram, sedangkan sebelumnya kurang dari Rp185.000.
Dia memperkirakan jika pasokan dari bandar beras semakin terhambat, harga akan kembali naik.
Seorang pedagang lainnya, Muhamad, mengatakan harga beras terus
mengalami kenaikan akibat pasokan dari bandar kurang maksimal. Mereka
kesulitan mendapatkan gabah kering siap giling.
Kalaupun mereka mendapatkan gabah, katanya, harganya cukup tinggi.
Ia mengatakan harga beras kualitas sedang saat ini
Rp195.000-198.000 per karung ukuran 25 kilogram, sedangkan sebelumnya
Rp185.000.
Seorang pemasok beras berasal dari Kapetakan,
Cirebon Utara, Dian, mengaku harga beras terus naik karena memasuki
musim tanam. Dirinya kesulitan mendapatkan gabah dari petani.
Ia menyebut wajar kenaikan harga beras saat musim tanam.
Setelah panen raya, katanya, pasokan gabah dari petani melimpah sehingga harga normal, dan bahkan cenderung turun.
Dia mengharapkan panen raya pada 2013 bisa optimal sehingga pasokan
gabah lancar dan mampu memenuhi kebutuhan antara lain di Cirebon,
Indramayu, Majalengka, dan Jakarta.(ant)
0 comments:
Post a Comment