Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Saturday, December 1, 2012

EKSPOR BALI KE AS MASIH MENGGEMBIRAKAN

Realisasi ekspor aneka barang industri kecil dan kerajinan, hasil pertanian, perkebunan maupun perikanan Bali ke Amerika Serikat masih menggembirakan, walaupun negeri itu masih mengalami krisis ekonomi.

Konsumen AS hingga kini masih merupakan pembeli terbesar aneka barang kerajinan masyarakat Bali, kata Kepala Seksi Ekspor Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Bali, Putu Bagiada SE di Denpasar Sabtu.

Perolehan devisa nonmigas Bali selama Januari-September 2012 mencapai 353 juta dolar AS, sekitar 25 persen atau 88,5 juta dolar diantaranya adalah hasil perdagangan ke negeri Paman sam tersebut.

Walau perekonomian negeri adidaya itu diperkirakan tumbuh hanya 2,9 persen tahun 2010 dan pemulihan ekonomi lamban, tetapi konsumen Amerika Serikat masih merupakan pembeli terbesar aneka barang kerajinan masyarakat Bali.

Importir asal negeri Paman Sam tersebut umumnya membeli aneka kerajinan berupa patung kayu jenis kontemporer yang banyak diminati masyarakat setempat, karena harga terjangkau dan kualitas yang disuguhkan setimpal.

Pakaian jadi juga banyak dikapalkan ke negeri itu, disamping hasil perkebunan berupa Vanili, sebagai bahan baku makanan ringan, serta ikan jenis tuna segar maupun yang sudah dibekukan, memperbesar perolehan devisa dari AS.

Pembeli aneka barang kerajinan bernilai seni buatan masyarakat Bali setelah AS adalah konsumen asal Jepang yang berada di peringkat kedua dengan membeli seluruhnya seharga 52,8 juta dolar selama Januari-September 2012.

Mata dagangan yang dibeli importir negeri Sakura tersebut sebagian besar adalah hasil perikanan, tambah putu Bagiada, sambil menyebutkan Australia adalah pembeli terbesar ketiga dengan 23,8 juta dolar.

Sementara konsumen Prancis yang terkenal menginginkan aneka barang seni jenis antik berada diurutan empat dengan mengeluarkan devisa 22 juta dolar untuk membeli aneka ragam barang aksesori buatan masyarakat Pulau Dewata.

Aneka barang kerajinan bernilai seni buatan masyarakat Bali laku keras di pasaran ekspor, karena para importir akan menjual kembali setelah tiba di negaranya, seperti di AS, Jepang, Belanda, Singapura dan sebagainya.

Semakin lancar realisasi ekspor Bali berkat kondisi ekonomi global semakin membaik, terutama di negara konsumen Jepang dan Eropa, maka diharapkan mampu meningkatkan realisasi ekspor nonmigas Bali, harap Bagiada.(ant)

0 comments:

Post a Comment